Hai!! Kali ini saya ingin ngomongin tentang Stratifikasi
Sosial. Pertama- tama saya ingin memberitahu apa sih Stratifikasi Sosial itu
sendiri untuk lebih lanjut Cekidot yaaa:D
Stratifikasi sosial merupakan penggolongan kelompok
masyarakat dalam berbagai lapisan-lapisan tertentu. Menurut etimologi bahasa,
stratifikasi berasal dari bahasa Yunani yakni stratum, yang berarti
lapisan.
Pritim A. Sorokin |
Pitirim A.
Sorokin, mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam lapisan kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis) dengan
perwujudannya adalah kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah (Soekanto 1990).
Ukuran yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan
anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan adalah sebagai berikut:
1.
Ukuran
kekayaan. Barangsiapa yang memiliki kekayaan paling banyak, termasuk ke dalam
lapisan atas. Kekayaan tersebut, misalnya, dapat dilihat pada bentuk rumah yang
bersangkutan, kendaraan, cara-cara menggunakan pakaian serta bahan pakaian yang
dipakai, kebiasaan untuk berbelanja barang-barang mahal dan seterusnya.
contohnya Seseorang pengusaha kaya Selalu berpakaian mewah agar disegani oleh orang diskelilingnya.
contohnya Seseorang pengusaha kaya Selalu berpakaian mewah agar disegani oleh orang diskelilingnya.
2.
Ukuran
kekuasaan. Barangsiapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang
terbesar, menempati lapisan atas.
Contohnya Seorang Direktur
Pada sebuah perusahaan yang dimana anak buahnya harus patuh terhadapnya karena
dia adalah orang yang paling “berkuasa” di perusahaan tersebut
3.
Ukuran
kehormatan. Ukuran kehormatan tersebut mungkin terlepas dari ukuran-ukuran
kekayaan dan/atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapat
tempat yang teratas. Ukuran semacam ini, masih banyak dijumpai pada
masyarakat-masyarakat tradisional. Biasanya mereka adalah golongan tua atau
mereka yang pernah berjasa.
Contohnya Seorang Presiden
Wajib dihormati oleh rakyatnya
4.
Ukuran
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sebagai ukuran, dipakai oleh masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang
menyebabkan terjadinya akibat-akibat negatif. Karena ternyata bahwa bukan mutu
ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran, akan tetapi gelar kesarjanaannya. Sudah
tentu hal demikian memacu segala macam usaha untuk mendapatkan gelar, walau
tidak halal.
Contohnya Seorang yang
paling pintar dikelasnya sangat disegani oleh teman-temannya
Untuk Kasus Pribadi Mungkin
terasa waktu saat SMA dimana antara adik kelas dan kakak kelas terlihat tindak
senioritas walaupun bukan tindak “bullying”, terapi terasa sangat sekali
perbedaannya, seperti kan di SMA saya ada 2 kantin, kantin atas dan kantin
bawah. Kantin atas hanya untuk kelas XI dan Kelas XII sedangkan kantin bawah
untuk semua angkatan. Jadi waktu kelas X dulu kita dilarang untuk membeli
makanan/minuman di kantin atas.
Nah Saya rasa cukup sekian
pembahasan tentang stratifikasi sosialnya
Wassalamualaikum Wr. Wb
Referensi
- http://skpm.ipb.ac.id/pengertian-stratifikasi-sosial-dan-ukurannya/